Malamku Tanpamu

9 Desember 2009

Kisah Cinta Dua Manusia

Assalamualaikum Wr,Wb.

Gelap, Terang, Redupnya malam ini bukan salah tikus, bukan pula salah anak jalanan yang menangis dibawah daun rumah yang nyaris tak sadarkan diri. Tak perlu menyesal, tak perlu kecewa akan hidup yang sedang dijalani, resiko yang diambil sudah menjadi takdir yang mesti diterima, rasa Ingin memandang Sketsa makhluk tuhan paling sempurna, rasa ingin mencurahkan semua rasa yang tersimpan dalam ketulusan seorang bocah ingusan, namun semua hapus, hangus dengan waktu yang tak mengijinkan semua itu terjadi.

Tumpahan air mata yang terlihat membelah kain alas kepala bocah saat tertidur menjadi saksi kepedihan hati, guncangan yang mengalahkan dinginnya tusukan cuaca malam Minggu menjadi bukti beratnya meninggalkan kebersamaan yang sudah di ukir dalam hati seorang bocah Ingusan.

Rasa yang keluar dari hati Bocah Ingusan bukan merupakan rasa yang dibuat dalam waktu sesaat, bukan pula rasa yang terlahir dari angin Spoy-Spoy, tapi rasa yang keluar dari rintihan hati bocah Ingusan yang sedih dalam kesendirian. “ Kring-Kring “ yang sering terdengar dalam keseimbangan hidup bocah ingusan kini hilang ditelan Malam yang Tak bersahabat.

Aku gak tahu mesti siapa yang harus disalahkan..? Malamkah..? atau bocah ingusan yang terlalu Egois untuk mendapatkan kesempurnaan Cinta..? hanya waktu yang tahu, dan hanya kerelaan hati yang bisa menjawabnya.

Aku gak tahu apa yang harus dilakukan, aku juga gak tahu harus pergi kemana..! mungkin ini jalan terakhir buat aku bisa melupakan kesedihan yang aku alami malam ini…? Meninggalkan kehidupanku di dunia..? atau menjadikan malam ini sebagai pelajaran..? yang jelas aku hanya ingin semua ini bisa aku Lupakan.

Hanya kata Ma’af yang bisa aku kirim buat Sketsa Wajah Makhluk Tuhan (‘I…..A E…….I’) karena mungkin aku akan lama tak menjumpaimu, tak merasakan Canda Tawa Bersama, tak merasakan kesenangan malam minggu seperti bocah ingusan yang lain.

Irma Erviani ma’afkan aku,,,,, Ma’afkan aku,,,,, Ma’afkan aku. AKU SAYANG KAMU.

Yang Menyayangimu

Bandung, 9-12- 2009


KAMU

9 Desember 2009

KAMU

Irma Erviani namamu

Asal Kau tahu…

Senyummu terlalu manis

Hingga aku terlalu merindukanmu

Kau cahaya dalam gelapku

Kau warna dalam pelangiku

Kau mimpi dalam tidurku

Kau terlalu baik padaku

Hingga aku tak bisa melupakanmu

Kostan, 9-12- 2009